the day of the end - hari dimana sebuah akhir
almost 3 years ago, i created a photography brand. called sanada studio. it was a dream and hope of my naive self, hoping that i could get out from (what i thought) poor financial circle and land into a financial freedom, just like everyone else i saw on the internet entrepreneur article. today, i terminate it.
//
hampir 3 tahun yang lalu, saya menciptakan sebuah brand fotografi. bernama sanada studio. itu merupakan mimpi dan harapan saya yang naif, berharap dapat keluar dari lingkaran keuangan yang (saya anggap) buruk dan mendarat pada kebebasan finansial, sama seperti semua orang yang saya baca di artikel berita wirausaha di internet. hari ini, saya menutupnya.
i repeat the same mistake like many other amateur entrepreneur, which is lack of proper planning and didn't see thoroughly the local market situation i'm in. when i created sanada studio, i only act based solely on my assumption. that commercial photography industry (which i thought) still so few player, i just jumped into conclusion without much of a thought.
//
saya mengulangi kesalahan yang sama dengan kebanyakan wirausaha amatir pada umumnya, yaitu kurangnya perencanaan yang matang serta tidak melihat betul situasi pasar setempat. ketika saya membuat sanada studio, saya hanya berangkat dari asumsi semata. bahwa pelaku industri fotografi komersial (yang saya kira) cukup sedikit. kemudian, saya langsung terjun tanpa pikir panjang.
it didn't take a long time, that i have to face unpredictable problems, and mostly the problem is out of my capability to fulfill. those problems i mention are :
//
tidak lama setelah terjun, saya pun harus menghadapi hal-hal yang saya tidak duga, dan cenderung sangat berlawanan dengan kemampuan saya untuk memenuhi tantangan-tantangan di industri tersebut. antara lain :
i can't deny that i've regretted this last 3 years struggling to grow my business without a proper plan and research. all of this shouldn't have had happened if i do it correctly. but, behind this bitter story, i'm also thankful for the experience i've had. not many people could get a chance to start his/her own business. i would like to thank my family member, my lover and many of my friends who supported me along the way.
//
tidak dipungkiri saya menyesali 3 tahun saya berusaha mengembangkan bisnis saya tanpa perencanaan yang jelas. ini semua tidak perlu terjadi jika saya merencanakan dengan baik. namun dibalik kisah pedih saya, saya juga bersyukur karena mengalami hal-hal seperti ini. tidak semua orang dapat kesempatan seperti ini untuk membuat usaha sendiri. saya ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada keluarga saya, kekasih dan teman-teman saya yang selama ini sudah mensupport tanpa lelah.
but i ain't giving up yet
//
tapi aku belum mau menyerah
//
hampir 3 tahun yang lalu, saya menciptakan sebuah brand fotografi. bernama sanada studio. itu merupakan mimpi dan harapan saya yang naif, berharap dapat keluar dari lingkaran keuangan yang (saya anggap) buruk dan mendarat pada kebebasan finansial, sama seperti semua orang yang saya baca di artikel berita wirausaha di internet. hari ini, saya menutupnya.
![]() |
screenshot of the sanada studio brand page on facebook // tangkapan layar dari halaman sanada studio di facebook |
i repeat the same mistake like many other amateur entrepreneur, which is lack of proper planning and didn't see thoroughly the local market situation i'm in. when i created sanada studio, i only act based solely on my assumption. that commercial photography industry (which i thought) still so few player, i just jumped into conclusion without much of a thought.
//
saya mengulangi kesalahan yang sama dengan kebanyakan wirausaha amatir pada umumnya, yaitu kurangnya perencanaan yang matang serta tidak melihat betul situasi pasar setempat. ketika saya membuat sanada studio, saya hanya berangkat dari asumsi semata. bahwa pelaku industri fotografi komersial (yang saya kira) cukup sedikit. kemudian, saya langsung terjun tanpa pikir panjang.
it didn't take a long time, that i have to face unpredictable problems, and mostly the problem is out of my capability to fulfill. those problems i mention are :
//
tidak lama setelah terjun, saya pun harus menghadapi hal-hal yang saya tidak duga, dan cenderung sangat berlawanan dengan kemampuan saya untuk memenuhi tantangan-tantangan di industri tersebut. antara lain :
- not having enough money to start the business. i rely only on revenue to start on my business which cause me to stagnant and not making progress at all.
//
tidak memiliki dana yang cukup untuk memulai usaha. mengandalkan keuntungan semata untuk dijadikan modal sehingga akhirnya bisnis saya "gali lubang - tutup lubang" - other than money, photography also needs a lot of investment in equipment or tools that mostly cost no little than thousands of dollar. some of the client evaluate photographer's worth based on the team and the equipment he/she had.
//
selain uang, fotografi komersial membutuhkan investasi peralatan yang tidak sedikit dan murah. beberapa klien cenderung melihat kesiapan tim dan peralatan yang dimiliki sebagai tolak ukur kelayakan. - lack of network in commercial industry.
//
kurangnya network di bidang usaha komersial - poor buying power from the dominant small to medium sized industry in jakarta.
//
tidak mengantisipasi rendahnya daya beli pemilik usaha kecil menengah yang cenderung dominan di pasar jakarta
i can't deny that i've regretted this last 3 years struggling to grow my business without a proper plan and research. all of this shouldn't have had happened if i do it correctly. but, behind this bitter story, i'm also thankful for the experience i've had. not many people could get a chance to start his/her own business. i would like to thank my family member, my lover and many of my friends who supported me along the way.
//
tidak dipungkiri saya menyesali 3 tahun saya berusaha mengembangkan bisnis saya tanpa perencanaan yang jelas. ini semua tidak perlu terjadi jika saya merencanakan dengan baik. namun dibalik kisah pedih saya, saya juga bersyukur karena mengalami hal-hal seperti ini. tidak semua orang dapat kesempatan seperti ini untuk membuat usaha sendiri. saya ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada keluarga saya, kekasih dan teman-teman saya yang selama ini sudah mensupport tanpa lelah.
but i ain't giving up yet
//
tapi aku belum mau menyerah
Comments
Post a Comment