Perjalanan ke Flores (20-24 Sept 2017)

pernahkah anda ke indonesia timur? saya pribadi selama ini belum pernah, hanya melulu jalan-jalan di pulau jawa, bali dan yang baru-baru ini ke bintan. padahal asal-usul sejarah keluarga saya sebagian ada di pulau sulawesi. lebih tepatnya dari kota makassar, sulawesi selatan. mahalnya trip di negeri sendiri dan medan yang berat, memaksa saya hanya untuk memilih flores saja dulu (untuk saat ini).

dua bulan sebelum keberangkatan, aku mengajak pacarku dan beberapa rekan kantornya untuk mengunjungi pulau ala-ala savana ini. tergiur oleh promo open trip dari sebuah startup yang memberikan harga murah, sayapun mencoba untuk membeli satu tiket trip perjalanan ini seharga 2,3jt. ditambah dengan membeli tiket pesawat (agak mendadak, sekitar 1 bulan sebelum berangkat baru beli) dengan harga sekitar 3jt-an. total saya menghabiskan 5-6 juta.

dipercepat sampai hari h keberangkatan, semua bawaan dalam jumlah kapasitas yang normal, kecuali bagasi saya yang cukup banyak. ada tas kamera, baju dan celana terpisah tas sendiri. berangkat pagi pada pukul 8.20 WIB, perjalanan pertama dimulai dari jakarta menuju bali dahulu selama satu setengah jam. baru kemudian dilanjutkan lagi selama satu setengah jam menuju labuan bajo. sesampainya di bandara, kami langsung disambut oleh tarian khas kota labuan bajo (mungkin) yang ditarikan oleh anak-anak lokal setempat.

namun nasib naas langsung menimpa saya. tas saya yang berisi celana tak kunjung keluar, saya pun semakin panik karena perwakilan travel mungkin sudah menunggu lama di luar bandara. "ah, mampus" pikirku, hari pertama langsung kena sial begini. ya sudahlah, mau bagaimana lagi, akhirnya saya meminta tolong pada orang airline yang bertanggung jawab untuk mengembalikan barang saya yang hilang entah kemana, dengan mengirimkannya langsung ke hostel tempat saya menginap, ciao hostel.

view dari sunset deck ciao hostel

kami semua tinggal 1 malam di ciao hostel, sebuah hostel yang berlokasi sangat-sangat super strategis, tepatnya di bukit belakang kota kampung ujung. view yang ditawarkan hostel ini sangat luar biasa, kamu bisa melihat kumpulan pulau, kota kampung ujung, laut dan pelabuhan dalam 1 tempat. sangat direkomendasikan! (kecuali makanannya, sangat mahal dan tidak memenuhi standar saya sama sekali)

paginya, kami semua dijemput lagi oleh pihak tur dan diantar menuju pelabuhan laut untuk menaiki kapal yang akan menghantar kita keliling pulau selama 3 hari 2 malam. kapalnya tidak semegah yang saya bayangkan, hanya kapal nelayan yang dilengkapi dengan ruangan tidur super sempit sekali + AC. ogah, sayapun memilih tidur di dek atas saja daripada harus sempit-sempitan kena sembur angin AC depan muka persis.

grup perjalanan kami di kapal

perjalanan pun dimulai....



+ Hari Pertama (Pulau Kelor - Snorkel di dekat pulau kelor - Pulau Rinca)

foto bersama di puncak pulau kelor

pulau kelor merupakan pulau pertama yang menjadi tujuan hiking, dan menurut pengalaman saya sebagai orang awam, adalah yang PALING SULIT daripada pulau-pulau lain. jarak tempuh pulau kelor untuk mencapai puncaknya memang paling pendek, tapi rutenya super terjal. berhati-hatilah dan jangan membawa banyak barang (seperti yang saya lakukan, sesampai di atas langsung kecapean)


kemudian dilanjutkan dengan snorkel yang saya lupa posisinya dimana dan terakhir adalah pulau rinca. nampaknya pulau rinca adalah versi kecilnya pulau komodo.

pintu masuk taman nasional komodo loh buaya pulau rinca

berhati-hatilah bermain dengan komodo, dan selalu waspada jika bermain ke pulau manapun yang dihuni komodo. jangan lepas dari ranger lokal setempat dan selalu dalam satu grup dengan teman-teman anda. komodo diketahui senang jika ada seseorang terpencar dari grup terlalu jauh.


+ Hari Kedua (Pulau Padar - Main di Pantai Pink - Snorkel di Pulau Kanawa - Mendaki di Gili Lawa)

pagi buta hari berikutnya jam 5 pagi, tur berlanjut menuju ke pulau padar. pulau ini dikenal sebagai spot / tempat foto favorit nomor satu di flores. hal ini bisa dilihat dari betapa banyaknya orang yang posting di lokasi tersebut. berhubung saya tidak bisa ikut menanjak dikarenakan kaki bengkak, biarlah foto teman-teman saya yang berbicara mengenai keindahan pulau yang satu ini.

foto oleh akun instagram @nyils, sedang berada di puncak

foto grup di puncak pulau padar

sangat disayangkan saya tidak bisa ikut hari itu, mungkin di lain kesempatan saja. dan hindari berpergian ke pulau padar pada siang hari, karena posisi kontur bukit, lembah dan laut tidak akan terlihat maksimal jika matahari berada persis di kepala kita. lihat contoh yang saya maksud dari postingan tetangga sebelah ini

setelah turun dari pulau padar, kami melanjutkan perjalanan menuju sebuah pojok pantai pink yang jarang dihuni turis. airnya sangat bening dan bahkan terasa sangat dingin dibandingkan dengan shu udara panas pada hari itu.

warna pasir lebih condong ke merah daripada pink

setelah puas bermain selama 1 jam di pantai, foto-foto dan naiknya arus pasang, kami melanjutkan perjalanan untuk berenang kembali di pantai kanawa. pantai kanawa adalah sebuah pantai komersial yang sudah ditata dengan sangat rapi & instagramable. namun, grup kita tidak ada yang pergi ke pantai sama sekali, tapi kita lebih memilih untuk pergi snorkel dan melihat keindahan flora & fauna pantai kanawa.

Untungnya pilihan kita tidak salah, pemandangan di bawah laut pulau kanawa lebih indah daripada di pantainya. banyak varian ikan, koral dan bulu babi menghiasi pemandangan, dibandingkan dengan pantainya yang hanya ditata rapi dengan kursi tanning dan pohon jejepangan(?).

air laut yang bening dan ikan-ikan pulau kanawa

+ Hari Ketiga (Snorkel di Pulau berpasir - Snorkel di Pulau Bidadari - Pulang ke Labuan Bajo)

hari terakhir ditutup dengan snorkel. dari semua spot, pulau bidadari ini adalah spot terbaik yang memiliki keanekaragaman koral yang jauh lebih kaya daripada pulau-pulau lainnya.





akhir kata, perjalanan ke flores merupakan salah satu perjalanan yang menyenangkan. kamu bisa melihat berbagai macam keindahan alam dan fauna yang tidak bisa dilihat di kota. 




Comments